Gelanggang Dunia


Book Description

Silat is the indigenous martial art of the Melayu in Malaysia. This is an exploration of the wisdom shared with the author by his silat teachers over the last 35 years and how it has impacted his thoughts, relationships, career and business. During his tenure as editor of SENI BELADIRI, Malaysia's premier martial arts magazine, he had the opportunity to meet with many teachers and learn from them. His interest went beyond the physical into the philosophical and psychological. He gleaned gems of guidance that helped me navigate life as a whole. Some people learn life from sports, music or dance. He found his signposts of life in silat. He prays that readers find these signposts useful in theirs.




KARAKTER KRISTIANI


Book Description

Seseorang yang benar-benar berinteraksi dengan Allah, maka dia akan memancarkan terang Allah. Kita harus sungguh-sungguh bertanya kepada diri kita sendiri dan mempertimbangkan apa penilaian orang lain terhadap kita; penilaian dari pasangan, anak, saudara, tetangga dan lainnya. Memang kita tidak boleh bergantung pada penilaian orang, sebab orang bisa suka-suka sendiri menilai kita. Tetapi kita juga harus serius mempertimbangkan, “Mengapa orang bersikap demikian terhadap saya? Mengapa anak-anakku tidak berubah?” Kita harus mempertimbangkan hal ini dengan serius. Kalau kita percaya Allah itu hidup, Allah itu nyata, maka kita harus sungguh-sungguh berjuang untuk benar-benar bersentuhan dengan Allah dan mengalami perjumpaan dengan Allah. Dan orang yang bertemu dengan Tuhan secara nyata, tidak mungkin tidak memiliki perubahan karakter.




Prestasi Kekal


Book Description

Kita percaya kemakmuran di dalam Tuhan yang Tuhan berikan bagi kita adalah supaya kita mengawal pekerjaan Tuhan. Bukan untuk kesenangan dan kepuasan diri kita. Tetapi kita harus sungguh-sungguh memandang bahwa kemakmuran duniawi tidak ada artinya jika dibanding dengan kekayaan Allah, yaitu kemuliaan. Celaka kalau kita menghabiskan tahun-tahun umur hidup hanya untuk sesuatu yang lenyap sekejap. Tidak salah memiliki rumah tangga yang ideal, pangkat, gelar, kedudukan pangkat, kekayaan; sebab Tuhan memang memberkati kita dengan semua itu. Ingat, semua itu untuk kemuliaan Allah dan mendukung pencarian dan pergumulan kita untuk memiliki prestasi abadi.




Puisi dan antipuisi


Book Description

Criticism on Indonesian poems.




Elit Tradisi dan Reformasi di Asia Tenggara


Book Description

Kumpulan esei Shaharuddin Maaruf ini merenungi hubung kait antara Tradisi, pemodenan dan perubahan sosial dalam dunia Melayu-Islam Asia Tenggara. Persoalan Tradisi yang sungguh kompleks ini diamati dalam aspek-aspek khusus seperti persoalan kesinambungan sejarah, nilai-nilai, jati diri dan peranan orientasi agama dalam menentukan sifat dan hala tuju perubahan sosial ini. Etos-etos sejarah yang penting, seperti feudalisme dan kolonialisme, dan kesinambungannya dikaji dalam mencoraki pandangan hidup Asia Tenggara kontemporari. Ada diandaikan salah satu faktor terpenting dalam membentuk dan mencoraki Tradisi ialah elit dan nilai-nilai mereka. Justeru esei-esei juga meninjau asal-usul dan latar belakang sosial pembentukan mereka. Sementara menentukan kesinambungan Tradisi-tradisi dan sistem nilai-nilai mereka, kumpulan-kumpulan elit ini sendiri ditentukan sifat dan pandangan hidup mereka oleh kesinambungan-kesinambungan sejarah dari zaman lampau hingga ke hari ini. Dalam memperkatakan permainan antara Tradisi dan pemodenan, sudah tentunya perbincangan mencerahkan juga rintangan-rintangan terhadap pemodenan dan perubahan sosial yang berkemajuan. Aspek-aspek ini memang sentiasa menarik prihatin dan renungan mendalam tokoh-tokoh intelektual dan reformasi dari Tradisi Asia Tenggara. Sehubungan ini karya-karya Ibn Khaldun, Multatuli, Jose Rizal, Pramoedya Ananta Toer dikaji dalam kerangka tema besar esei-esei.




Memikir-ulang Tradisi untuk Pembaharuan


Book Description

Buku ini melewati semula agenda pembaharuan dengan menelesuri tradisi yang tercerah, yang tersudut dalam sejarah serta harus dapat dikembalikan peranannya tanpa pula kita terjebak meromantiskannya, yang mengidamkan pulang ke tradisi semata-mata sebagai jalan keluar dari segala kemelut dan permasalahan yang kita hadapi. Pembaharuan akan bisa berakar sekiranya tampil di kalangan agamawan dan aktivis-santri yang bukan sahaja teryakin dari gagasan reformis, tetapi juga datang dari sekelompok tradisionalis yang tercerah. Yang terakhir ini dapat membedakan peranan tradisi yang dinamis sifatnya, sebagai gerak nilai dan budaya yang mampu menawarkan nilai-nilai ulung dan universal sepanjang perjalanan sejarah, tanpa terikat dengan pola pemikiran sesuatu zaman. Yang paling jelas, pembaharuan tradisi agama akan terbantut selagi agama tidak bergerak dalam ranah yang bebas, yakni dibelenggu dengan hegemoni konservatisme yang pantang mendengar ungkapan baru yang tidak selari dengan ideologi mereka, ataupun wacana itu sendiri senang dikotak-katikkan oleh pihak berwewenang, yang lebih cenderung untuk memaksakan fahaman dominan ke atas semua, atas nama mengekalkan kemurniaan dan kepersatuan agama dan jemaahnya.




Clearing a Space


Book Description

This collection draws together the work of authors from Indonesia, Australia, North America, and Europe, in the first comprehensive attempt to relate modern Indonesian literature to the insights and approaches of postcolonial theory and literary criticism. The essays in the collection range over the history of modern Indonesian literature from its beginnings in the late nineteenth century to its diversity and growth in the 1990s. Some offer the fresh readings of well-known texts; others draw attention to aspects of the Indonesian literary tradition that have hitherto escaped the notice of scholars and critics. Grounded in detailed analysis of local contexts, yet enlivened by comparative and theoretical perspectives, the collection places Indonesian literature at the heart of contemporary cultural concerns.




Heirs to World Culture


Book Description

This volume brings together new scholarship by Indonesian and non-Indonesian scholars on Indonesia’s cultural history from 1950-1965. During the new nation’s first decade and a half, Indonesia’s links with the world and its sense of nationhood were vigorously negotiated on the cultural front. Indonesia used cultural networks of the time, including those of the Cold War, to announce itself on the world stage. International links, post-colonial aspirations and nationalistic fervour interacted to produce a thriving cultural and intellectual life at home. Essays discuss the exchange of artists, intellectuals, writing and ideas between Indonesia and various countries; the development of cultural networks; and ways these networks interacted with and influenced cultural expression and discourse in Indonesia. With contributions by Keith Foulcher, Liesbeth Dolk, Hairus Salim HS, Tony Day, Budiawan, Maya H.T. Liem, Jennifer Lindsay, Els Bogaerts, Melani Budianta, Choirotun Chisaan, I Nyoman Darma Putra, Barbara Hatley, Marije Plomp, Irawati Durban Ardjo, Rhoma Dwi Aria Yuliantri and Michael Bodden.




Bunga rampai ekonomi


Book Description




Merdeka Belum Berjiwa


Book Description

Apalah erti merdeka apabila masih ada kelompok yang miskin kelaparan, nasib wanita yang diperkotak-katikkan, meraikan kebebalan dan pembodohan, menolak semangat kemanusiaan dan kebersamaan, meraikan keradikalan ketimbang keharmonian, tunduk bersujud pada zalimnya kekuasaan dan mengangkat kecurangan lebih dari kejujuran. Serangan terhadap jiwa merdeka berlaku dalam pelbagai ranah termasuklah cara berfikir dan tindakan. Merdeka belum berjiwa yang menjadi tanda tanya harus diselesaikan segera jika tidak dekaden akan menjenguk bangsa.