Book Description
Sebagai sebuah gagasan, REDD+ adalah cerita sukses: sebuah pendekatan baru yang membangkitkan harapan bagi penggalangan dana berbasiskan hasil untuk menindaklanjuti kebutuhan mendesak dalam mitigasi perubahan iklim. Gagasan ini cukup luas untuk menjadi sebuah tajuk pohon, untuk memayungi sejumlah besar pelaku di bawahnya untuk menumbuhkan pohon mereka sendiri. REDD+ menghadapi berbagai tantangan besar: Sejumlah kepentingan politik dan ekonomi yang kuat mendukung deforestasi dan degradasi yang berlanjut. Karena itu, implementasinya harus dikoordinasikan antara berbagai tingkat pemerintahan dan lembaga; manfaatnya harus disalurkan dengan menyeimbangkan keefektifan dan kesetaraan; ketidakpastian kepemilikan lahan (tenurial) dan jaringan pengamannya harus ditangani sungguh-sungguh; serta institusi yang transparan, pemantauan karbon yang dapat diandalkan dan tingkat acuan yang realistis, semuanya dibutuhkan untuk mendukung berbagai sistem berbasiskan hasil. REDD+ membutuhkan – dan dapat menjadi katalisator – perubahan transformatif: Insentif ekonomi yang baru, informasi dan wacana yang baru, berbagai pelaku dan koalisi kebijakan yang baru berpotensi untuk menggeser kebijakan domestik agar menjauh dari jalur bisnis seperti biasa. Proyek-proyek REDD+ bersifat gabungan di kawasan-kawasan yang tingkat deforestasinya tinggi: Para pengusul proyek mengusahakan strategi yang menggabungkan penegakan peraturan dan mendukung mata pencaharian alternatif (ICDP) dengan sejumlah insentif yang berbasiskan hasil (PES). Proyek-proyek cenderung berlokasi di kawasan-kawasan yang tingkat deforestasinya tinggi dan nilai karbonnya besar, sehingga menghasilkan nilai tambahan yang tinggi jika mereka berhasil. Ada pilihan kebijakan ‘tanpa penyesalan’: Meskipun ada ketidakpastian tentang masa depan REDD+, para pemangku kepentingan perlu membangun dukungan dan koalisi politik untuk melakukan perubahan, melakukan investasi dalam sistem informasi yang memadai, serta melaksanakan kebijakan yang dapat mengurangi deforestasi dan degradasi hutan, yang semuanya tetap diinginkan terlepas dari tujuan-tujuan untuk mengatasi persoalan iklim.