Janjiku Bersamamu


Book Description

Dalam hidup ini, manusia sering kali diberi banyak pilihan untuk meniti lorong-lorong kebahagiaan. Memilih siapa yang layak disayangi dan siapa pula yang tidak. Tapi, tidak bagi Dhamira Rysda. Dia tidak pernah punya kesempatan itu. Mahu atau tidak, dia hanya ada Aly Rasyid. Itulah racun, itulah penawar dalam hidupnya. Tapi siapa dia mahu mencabar takdir? Lalu, dunia yang selama ini penuh dengan warna-warni mula gerhana dalam sekelip mata hanya kerana dia mahu melayan dan mencari bahagia yang kian lama tercicir. Sungguhpun begitu, dia masih dapat melihat dan merasakan biasan bulan dan bintang ada di mana-mana. Nyata, sejarah memang selalu akan berulang. Dan kini, sejarah Mariam benar-benar menjadi sumpahan. Namun, dia bertekad untuk keluar daripada kepompong sumpahan itu. Dia tetap akan memastikan kanvas hidupnya lebih indah berbanding Mariam. Tapi... sekuat mana pun dia, ada masa-masanya dia kewalahan. Takdir yang datang bagaikan sengaja mempermain-mainkan perasaannya. Lantas dia bertanya sendiri, “Berdosakah dia mengabaikan perasaan Aly Rasyid? Sedangkan dia tahu, dia hanya ingin mencari bahagia.” Dan, kebahagiaan... benarkah tak ubah seperti sepotong mimpi?




Kasih Benar Kasih


Book Description

MEREKA tak saling kenal tapi disuruh berkenal-kenalan. Hanya berkenalan, jika sesuai boleh terus melangkah, jika tidak, tarik saja diri. Lalu, masing-masing mencuba dengan alasan, "Dia kosong, aku pun kosong" Pertama kali bersua muka, si dara terasa jengkel, sedangkan si bujang hanya bersikap ala-ala lelaki tak berperasaan. Sudahnya, seorang ke utara dan seorang ke selatan. Hati mereka tak bertemu di titik yang sama. Hanya antara mereka berdua, masing-masing tak pernah mengatakan 'tidak' sehingga banyak pihak menyangka diam itu tanda setuju. Sampai masa, mereka benar-benar tak mampu berkata 'tidak' bila melihat wajah-wajah penuh harap. Saat sedar mereka tak mungkin berpaling lagi, cubaan demi cubaan dilakukan untuk menembusi hati masing-masing. Paling penting, mereka tak dilabel sebagai pasangan kahwin paksa, tapi kahwin atas tiket suka sama suka. Orang tua hanya talian hayat semata-mata. Ketika sedar ada sesuatu berdetak tiap kali mata bertentang mata, muncul Syirin menagih janji lama. Sudahnya, janji baru terpaksa Dinzley mungkir walaupun Annura sudah ternampak bayang-bayang pelamin nan indah.




Kasih Antara Kita


Book Description

Emelda sama sekali tidak menduga begini lipatan takdir yang dijanjikan untuknya. Namun dia tetap pasrah dan reda dengan setiap ujian yang datang. Yakin... Sesukar mana pun perjalanan hidup, masih ada keindahan dan kemanisan yang akan dikecapi. Lantaran itu, dia rela bila melihat derita yang ditanggung oleh si kakak. Jika inilah yang dinamakan pengorbanan, dia tahu dia telah melakukan pengorbanan yang tidak ternilai harganya. Masa depan dan harga diri! Namun, apa pilihan yang dia ada? “Tapi... dalam hidup ini tidak semua yang kita ingini akan kita dapat malah kadangkala kita terpaksa berkorban hati dan perasaan. Apa lagi bila melibatkan perasaan orang lain.” Akur dengan kata-kata itulah, Emelda akhirnya rela memperjudikan nasib bersama Aril Fatah. Meskipun saat memandang wajah itu tidak ubah seperti melihat kertas putih. Tapi demi Atiea dan Dania, dia tetap mencuba sedaya yang boleh. Walaupun dia tahu, bila kebenaran terbongkar, dia yang akan karam sendiri! “Benarkah perkahwinan tanpa cinta itu teguhnya seperti sebuah istana pasir? Diusik ombak, pasti akan goyang. Apatah lagi jika gelombang yang tiada taranya.” Lantas hati kecil Emelda bertanya, “Inikah balasan atas pengorbanan yang kulakukan selama bertahun-tahun ini?” Sedangkan dalam waktu yang sama, Aril Fatah leka memikirkan kata-kata tulus Hakimi yang lebih kepada cabaran. “Kalau benar sayang, berusahalah untuk mendapatkan cintanya!”




Aku Mahu Kamu


Book Description

EMPAT tahun Qisya Khaleesa cuba bertahan demi me rawat luka di hati. Biarpun sukar, dia masih meng harapkan kemaafan Ziyad Fallah. Namun, suaminya itu tetap meletakkan ke salahan ke atas bahunya. Padahal, jiwa ibu mana yang tidak merintih setelah kehilangan satu-satu nya permata hati? Pemergian Faiq yang dijemput ILAHI benar-benar meragut kebahagiaan dia dan Ziyad. Keegoan Ziyad membuatkan Qisya berjauh hati. Dia nekad membawa diri. Di luar pengetahuan Ziyad, dia tabah mengharungi hidup sendirian sehinggalah zuriat kedua mereka lahir ke dunia. Walaupun hatinya berat, Qisya berkorban sekali lagi tatkala dia sengaja meninggalkan bayi comel yang baru dilahirkannya itu di kediaman Ziyad. Dia rela berpisah dengan Firyal hanya kerana mahu menebus kekecewaan suaminya itu. Namun, ternyata perpisahan itu bagaikan merentap naluri keibuan Qisya. Hatinya tetap juga bergetar hebat tatkala bayangan Ziyad dan Firyal melintas jiwa. Dia tahu, di segenap relung nadinya masih sarat dengan rindu. Dan, dia hanya berperang dengan waktu demi melunaskan kerinduan itu.




Warna Hati


Book Description

SUATU ketika dahulu, luahan rasa cintanya pernah dipersenda. Madah rindu dan puisi syahdunya buat Jefri menjadi ejekan teman-teman sekolah. Zara Lisa, malu tidak terkata. Sejak saat itu, nama Jefri terus dikikis daripada ingatannya. Bertahun dia memegang prinsip; bercinta bermakna membiarkan diri terluka dan kecewa. Waktu terus berlalu. Persoalan tentang jodoh mula menghantui hidup Zara Lisa. Cemuhan dan sindiran tentang statusnya, bagai duri berbisa. Hingga dia difitnah, terdesak hendak bersuami. Kata dua daripada emak; bawa pulang calon suami atau emak yang carikan, memaksa Zara Lisa berbuat sesuatu. Dia tidak boleh mengharapkan cinta datang sendiri. Speed dating menemukan Zara Lisa dengan dua orang lelaki.




Paket untuk Pikiranmu


Book Description

Paket untuk Pikiranmu ini terdiri dari tiga novel: Kami (Bukan) Sarjana Kertas Kami (Bukan) Jongos Berdasi Melangkah Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Di Kampus UDEL, terjebaklah tujuh mahasiswa yang hidup segan kuliah tak mau. Mereka terpaksa kuliah di kampus yang google saja tak dapat mendeteksi. Cobalah sekarang Anda googling "Kampus UDEL," takkan bertemu! Alasan mereka masuk UDEL macam-macam. Ada yang otaknya tak mampu masuk negeri, ada yang uang orangtuanya tak cukup masuk swasta unggul, ada pula yang karena… biar kuliah aja. Hari pertama kuliah, Ibu Lira Estrini - dosen konseling yang masih muda - menggemparkan kelas dengan sebuah kejadian gila, lucu dan tak masuk akal. Ia membawa sekotak piza dan koper berisi tikus. Seisi kelas panik, tapi anehnya, semangat para mahasiswa buangan ini justru terbakar untuk berani bermimpi! Akankah mereka bertahan di kampus yang amburadul ini? Sekalipun iya, bisakah mereka jadi sarjana yang tidak sekadar di atas kertas? Buku ini wajib dibaca pelajar SMA, mahasiswa, para orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pengambil kebijakan di institusi pendidikan, anak start-up, anak muda berkarya, pengemudi ojek online, abang ondel-ondel, hingga Presiden Korea Utara agar kita dapat memutuskan seberapa penting sebenarnya nilai sebuah ijazah. Kami (Bukan) Jongos Berdasi: Alumni Kampus UDEL kini telah lulus. Masuk ke dunia nyata yang penuh tikus. Ada yang bertahan, ada yang sebentar lagi mampus. Kerja di Bank EEK? Ada. Kerjanya pindah terus? Ada. Bimbang ikut keinginan orangtua atau ikut kata hati? Ada. Apa lagi pengangguran banyak acara, pasti ada. Namun, diam-diam ada juga yang karirnya lancar, gajinya mekar, dan jodohnya gempar menggelegar. Mendapat intimidasi dari rekan kerja, lingkungan, dan keluarga itu sudah biasa. Mendapat cemoohan bagi yang ingin berkarya, jelas jauh lebih biasa. Menerima perlakuan semena-mena, hingga tertawaan dan hinaan adalah sarapan pagi. Akankah mereka bertahan di dunia nyata yang penuh intrik ini? Atau mereka harus jadi jongos berdasi, pura-pura mampu beradaptasi, dengan tantangan dunia yang terus gonta-ganti? Buku ini wajib dibaca oleh pelajar SMA, mahasiswa, para orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pencari kerja, mereka yang ingin berkarya, para pengambil kebijakan di berbagai institusi, hingga Presiden Korea Utara agar kita bisa memutuskan, apakah besok kita libur atau kerja dan berkarya. Buku kedua dari serial novel “Kami (Bukan) Sarjana Kertas.” Melangkah: Listrik padam di seluruh Jawa dan Bali secara misterius! Ancaman nyata kekuatan baru yang hendak menaklukkan Nusantara. Saat yang sama, empat sahabat mendarat di Sumba, hanya untuk mendapati nasib ratusan juta manusia ada di tangan mereka! Empat mahasiswa ekonomi ini, harus bertarung melawan pasukan kuda yang bisa melontarkan listrik! Semua dipersulit oleh seorang buronan tingkat tinggi bertopeng pahlawan yang punya rencana mengerikan. Ternyata pesan arwah nenek moyang itu benar-benar terwujud. “Akan datang kegelapan yang berderap, bersama ribuan kuda raksasa di kala malam. Mereka bangun setelah sekian lama, untuk menghancurkan Tanah Nusantara. Seorang lelaki dan seorang perempuan ditakdirkan membaurkan air di lautan dan api di pegunungan. Menyatukan tanah yang menghujam, dan udara yang terhampar.” Kisah tentang persahabatan, tentang jurang ego anak dan orangtua, tentang menyeimbangkan logika dan perasaan. Juga tentang melangkah menuju masa depan. Bahwa, apa pun yang menjadi luka masa lalu, biarlah mengering bersama waktu.




Tell Me Your Dreams


Book Description

The fast-paced novel from the internationally bestselling author of The Best Laid Plans, Morning, Noon & Night and Bloodline.




Blood Moon Over Aceh


Book Description

When military violence destroys his childhood and family, reluctant rebel Nazir and his peers rally against the injustice. A village at the center of one of the world's richest oil fields is the setting. This insightful novel reflects the lives of Acehnese who were silenced by crimes against humanity during military operations in Aceh.




Panji's Quest


Book Description

Panji's Quest is a love story set before the reign of King Kameswara of Kadiri (r. 1135-1185). It is a part of the only original Indonesian stories that have been widely disseminated for centuries and were later combined into the Panji Tales. On October 30, 2017, UNESCO included The Tale of Panji in their "Memory of The World" documentary series. In Panji's Quest Panji, crown prince of the kingdom of Janggala and Sekartaji, crown princess of the kingdom of Kadiri, have been engaged since they were youngsters. However, the wedding does not proceed as planned by their parents. One month before the wedding ceremony Panji falls in love with Angreni, the daughter of the prime minister of Janggala. Panji and Angreni marry. Panji decides he wants only one wife and refuses to marry Sekartaji. Panji's father becomes enraged when he hears that Panji has canceled his marriage with Sekartaji. As the king of Janggala, Panji's father had planned to reunite the kingdoms of Janggala and Kadiri through this marriage. Faced with the dilemma that Panji's refusal to marry Sekartaji might ignite a war between the two kingdoms, the Janggala king orders the murder of Angreni and sends Panji to visit his aunt. When Panji returns from his visit and finds that his wife has been kidnapped, he immediately starts to search for his wife. When Panji finds his wife's dead body on a remote beach buried under angsana flowers, his pain is so deep that he goes crazy. He puts his wife's body on a ship and, with his shipmates, heads out to sea. A storm hits their ship, stranding Panji and his shipmates on a beach at the far eastern end of the island of Java. With great difficulty, Panji's shipmates finally persuade him to bury his wife. To help Panji overcome his grief, they suggest to Panji to become a warrior. They advise him to disguise himself. Panji changes his name to Kelana Jayengsari and becomes a well-known warlord. Word of his fame reaches the ears of Sekartaji's father, the king of Kadiri who is under the threat of an imminent invasion by King Metaun's army. King Metaun was scorned because Sekartaji had rejected his proposal of marriage. When the invasion of Kadiri occurs, Kelana Jayengsari, with his comrades, not only repel the invaders but also kill King Metaun. As his reward, Kelana Jayengsari is given Sekartaji to marry. The news of Kelana Jayengsari and Sekartaji's betrothal infuriates the king and lords of Janggala. In their minds, Sekartaji was still engaged to their missing crown prince. Janggala decides to attack Kadiri. But when Janggala's army arrives at Kadiri's borders, Kelana Jayengsari meets the generals of Janggala. It becomes immediately clear that Kelana Jayengsari is Panji. The story ends with the wedding of Panji and Sekartaji. In 1185 CE Panji is crowned king of Kadiri. He rules over the united kingdoms of Kadiri and Janggala and becomes known as King Kameswara.




Daughters of Papua


Book Description

Pum is a loyal old dog who can smell colors. Along with Kwee, a pig with attitude, and seven-year-old Leksi, they tell the story of Mabel. As a young girl of the Dani tribe in Papua, Dutch missionaries take her to the city under the pretense of adopting her. Mabel quickly adapts to being domestic help and is eager to learn, but her request to attend school is denied. When Mabel returns to village life years later, her daughter-in-law and granddaughter, Leksi, join her. The women work in the fields all day long, and Mabel sells the fruits and vegetables in the open market. Living in Papua is a battle between tradition and the new: for the Papuan people this means leaving the land and working in the gold mining operation on the Holy Mountain, home of the spirits of the Amungme people. The mining company takes the labor from many Papuans and only gives riches to very few. Mabel holds on to the traditional way of life, and dares to speak out against injustice during a fierce election.