Book Description




MAKSUD LO? A guide to the ÒrealÓ Indonesian language


Book Description

Why should we care about informal Indonesian language? IsnÕt this the silly stuff of teenagers? ShouldnÕt foreigners adhere to the elegant, dignified formal Indonesian language? Many Indonesian-speaking visitors canÕt understand the slangy everyday Indonesian. They speak what they learned in class or books, but they fail to connect with Indonesians because theyÕre too bakuÑtoo stiff. Being stiff is an especially fatal flaw in the nimble, goofy, gregarious Indonesian culture. The best antidote to being stiff is mastering the informal Indonesian language. This book is to let visitors make deeper connections with Indonesia. Too often the foreigners get frustrated by the thick slang and then retreat to their expat bubble. Indonesians also could realize how their colloquial language can be unintelligible even to the most earnest Indonesian language learner. Perhaps after reading this book, slang-throwing Indonesians will have some mercy on the bule (foreigner) and learners of bahasa come to embrace the adventures of speaking everyday Indonesian.




Paket untuk Pikiranmu


Book Description

Paket untuk Pikiranmu ini terdiri dari tiga novel: Kami (Bukan) Sarjana Kertas Kami (Bukan) Jongos Berdasi Melangkah Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Di Kampus UDEL, terjebaklah tujuh mahasiswa yang hidup segan kuliah tak mau. Mereka terpaksa kuliah di kampus yang google saja tak dapat mendeteksi. Cobalah sekarang Anda googling "Kampus UDEL," takkan bertemu! Alasan mereka masuk UDEL macam-macam. Ada yang otaknya tak mampu masuk negeri, ada yang uang orangtuanya tak cukup masuk swasta unggul, ada pula yang karena… biar kuliah aja. Hari pertama kuliah, Ibu Lira Estrini - dosen konseling yang masih muda - menggemparkan kelas dengan sebuah kejadian gila, lucu dan tak masuk akal. Ia membawa sekotak piza dan koper berisi tikus. Seisi kelas panik, tapi anehnya, semangat para mahasiswa buangan ini justru terbakar untuk berani bermimpi! Akankah mereka bertahan di kampus yang amburadul ini? Sekalipun iya, bisakah mereka jadi sarjana yang tidak sekadar di atas kertas? Buku ini wajib dibaca pelajar SMA, mahasiswa, para orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pengambil kebijakan di institusi pendidikan, anak start-up, anak muda berkarya, pengemudi ojek online, abang ondel-ondel, hingga Presiden Korea Utara agar kita dapat memutuskan seberapa penting sebenarnya nilai sebuah ijazah. Kami (Bukan) Jongos Berdasi: Alumni Kampus UDEL kini telah lulus. Masuk ke dunia nyata yang penuh tikus. Ada yang bertahan, ada yang sebentar lagi mampus. Kerja di Bank EEK? Ada. Kerjanya pindah terus? Ada. Bimbang ikut keinginan orangtua atau ikut kata hati? Ada. Apa lagi pengangguran banyak acara, pasti ada. Namun, diam-diam ada juga yang karirnya lancar, gajinya mekar, dan jodohnya gempar menggelegar. Mendapat intimidasi dari rekan kerja, lingkungan, dan keluarga itu sudah biasa. Mendapat cemoohan bagi yang ingin berkarya, jelas jauh lebih biasa. Menerima perlakuan semena-mena, hingga tertawaan dan hinaan adalah sarapan pagi. Akankah mereka bertahan di dunia nyata yang penuh intrik ini? Atau mereka harus jadi jongos berdasi, pura-pura mampu beradaptasi, dengan tantangan dunia yang terus gonta-ganti? Buku ini wajib dibaca oleh pelajar SMA, mahasiswa, para orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pencari kerja, mereka yang ingin berkarya, para pengambil kebijakan di berbagai institusi, hingga Presiden Korea Utara agar kita bisa memutuskan, apakah besok kita libur atau kerja dan berkarya. Buku kedua dari serial novel “Kami (Bukan) Sarjana Kertas.” Melangkah: Listrik padam di seluruh Jawa dan Bali secara misterius! Ancaman nyata kekuatan baru yang hendak menaklukkan Nusantara. Saat yang sama, empat sahabat mendarat di Sumba, hanya untuk mendapati nasib ratusan juta manusia ada di tangan mereka! Empat mahasiswa ekonomi ini, harus bertarung melawan pasukan kuda yang bisa melontarkan listrik! Semua dipersulit oleh seorang buronan tingkat tinggi bertopeng pahlawan yang punya rencana mengerikan. Ternyata pesan arwah nenek moyang itu benar-benar terwujud. “Akan datang kegelapan yang berderap, bersama ribuan kuda raksasa di kala malam. Mereka bangun setelah sekian lama, untuk menghancurkan Tanah Nusantara. Seorang lelaki dan seorang perempuan ditakdirkan membaurkan air di lautan dan api di pegunungan. Menyatukan tanah yang menghujam, dan udara yang terhampar.” Kisah tentang persahabatan, tentang jurang ego anak dan orangtua, tentang menyeimbangkan logika dan perasaan. Juga tentang melangkah menuju masa depan. Bahwa, apa pun yang menjadi luka masa lalu, biarlah mengering bersama waktu.




Masih Hujan Rintik


Book Description

Berawal dari pengalamanku ketika melakukan penelitian. Kebetulan aku sudah di tingkat menyusun karya akhir. Kuberanikan diriku untuk melakukan penelitian tentang perilaku gay yang ada di pelosok-pelosok pedalaman yang tak tersentuh modernisasi. Mencicipi suasana bersanding dengan alam, boleh jadi, adalah keadaan tatkala angin menerpa daun-daun bambu. Gemerisik suaranya meneduhkan hati. Bisa juga, bersua dan bersehati dengan alam adalah suasana nan tenteram menikmati kicauan burung dan deburan air sungai.




9 Keping Surat


Book Description

Tak usah mencariku, takkan lagi kita bertemu. Jika kelak kau rindu, bukalah sembilan keping surat ini. Surat yang sengaja aku siapkan, agar kelak kau paham bahwa aku selalu ada untukmu. Walaupun engkau tak berpikir sebaliknya, maka setidaknya surat ini bisa sebagai pengobat rindu. Lewat surat-surat ini, semua tangis, senyum, harap dan getir aku simpan. Hei, aku tak pernah membuat surat untuk siapa pun. Spesial sekali bukan? Sampai sembilan keping, semuanya untukmu. Jika kau bertanya, kenapa tak ada surat ke sepuluh? Jawabnya aku juga tak tahu. Surat ke sepuluh itu, tak pernah benar-benar aku buat. Tintanya habis dan kering. Sialnya aku, tinta itu tak lagi bisa diisi ulang. Yang jelas, ini hanya untuk satu orang. Hanya untuk kamu.




Serpihan Hati


Book Description

Setelah hubungannya berakhir dengan Nadhira karena perbedaan keyakinan, Willy tidak berani lagi untuk merasakan jatuh cinta. Namun tidak ada yang bisa menampik kedatangan cinta bukan? Di saat dia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak jatuh cinta, dia malah terjebak kembali ke dalam perasaan itu lagi. Namun lagi-lagi Willy harus merasakan kehilangan cintanya, tetapi kali ini puluhan kali lipat lebih menyakitkan. Alexandria, perempuan ceria yang membuat Willy percaya untuk membangun rumah tangga dan memberikannya malaikat kecil bernama Olivia, harus meninggalkannya selama-lamanya. Willy kembali terpuruk, meski sudah dua tahun kepergian istri tercintanya, Willy masih belum mau mencari pengganti Lexa. Hal ini membuat sahabatnya resah dan berusaha menjodohkan Willy dengan perempuan bernama Abriana. Sifat Abriana yang cuek tetapi keibuan dan dekat dengan Olivia membuat Willy perlahan bisa mulai mencintai perempuan itu, begitu pula dengan Abriana yang membuka hatinya untuk Willy, namun di saat Abriana menginginkan hubungan yang lebih serius, Willy tidak bisa menjanjikan apapun. Willy masih terikat dengan masa lalunya.




Proceedings of the International Seminar SEMANTIKS & PRASASTI 2023 Theme: Language in the Workplace (PRASASTI 2023)


Book Description

This is an open access book. Language in the workplace has been increasingly interesting object of language study. The gathering of language speakers ​​with various social and cultural backgrounds makes the workplace a rich place with linguistic data for research. Varieties of spoken or written language, interaction between co-workers, miscommunication, meaning coming up in the interaction, the new technical terms related to certain professions, and language for virtual work are some many phenomena of language in the workplace that can become the object of linguistic research.




The Confidante Plot


Book Description

When the most trustworthy woman meets the most untrustworthy man, what will happen? Paradoks Cermin—program unggulan terbaru dari Soma TV—merupakan reality show suspense-dating game show yang diisi oleh peran-peran penting seperti Confidante atau sang Penengah, karakter protagonis yang disebut Male Lead dan Female Lead, karakter antagonis yang disebut Villain dan Villainess, serta beberapa peran pendukung lain. Tujuan utama dari PC adalah mempersatukan Male Lead dan Female Lead di babak final, namun kehadiran Villain dan Villainess yang bertugas mengganggu kedua protagonis akan menambah kepelikan di dalam vila. Komentar-komentar netizen dan hiruk pikuk kru di balik layar pun tak ketinggalan meramaikan suasana. Selama 3 bulan, mereka semua akan menghabiskan waktu bersama di sebuah private villa dengan menyembunyikan karakter yang mereka perankan. Dengan persaingan, manipulasi, dan intrik-intrik untuk memenangkan Paradoks Cermin, adakah di antara mereka yang akhirnya berhasil mendapatkan happy ending di dalam permainan? Atau bahkan, di dunia nyata? *** "Whoaa, merinding gue lihat lo berdua barengan gini." "Lebay." "Serius, Guys! Gue kayak lihat Joker lagi kongkow sama Ibu perinya Cinderella. What a terrific view!"




Zikini


Book Description

Aku berjalan di tengah udara malam yang dingini daerah Barbés di utara Paris, tidak jauh dari Montmartre. Tak terasa, lamunan dan emosiku membuatku berjalan terlalu jauh menuju taman yang sepi dan gelap. Saat kusadari aku berada di tempat yang gelap dan sunyi aku mulai merasa khawatir. Seolah-olah langkah kakiku diawasi oleh seseorang. Lalu aku memberanikan diri untuk duduk di sebuah bangku taman. Lampu taman yang teman dan semilir angin dingin membuat bulu romaku berdiri. Kemudian tiba-tiba muncul seorang pria negro berbadan tinggi besar menghampiriku.




Kami (Bukan) Generasi Bac*t - Unedited Version


Book Description

Gaji? Cukup, cukup besar. Karier? Mulus melesat. Bisnis? Sebentar lagi soft launching. Karya? Sudah banyak yang suka. Jodoh? Aih! Sedikit lagi. Mantap betul nasib Arko, Gala, Juwisa, Sania, Ogi dan Randi. Para alumni Kampus UDEL yang amburadul ini, ternyata berhasil melawan tikus-tikus kehidupan. Namun, tikus-tikus tersebut nyatanya tidak sepenuhnya hilang. Mereka malah membesar, menyelinap dalam pekerjaan yang menyita waktu, mimpi-mimpi yang makin terasa jauh, dan dilema antara kembali ke kampung atau terus bertarung di kota tanpa tujuan. Akankah mereka menemukan jawaban dari semua ini? Atau terus melakukan pembenaran lewat bac*t tanpa mendengarkan apa yang sebenarnya diinginkan hati? Buku ini wajib dibaca oleh pelajar SMA, mahasiswa, orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pengambil kebijakan di berbagai institusi, hingga Presiden Amerika Serikat karena dua novel sebelumnya sudah dibaca Presiden Korea Utara. Buku ketiga dari serial novel "Kami (Bukan) Sarjana Kertas" dan "Kami (Bukan) Jongos Berdasi."